Kamis, 06 Maret 2014

Macam-Macam Lempar Cakram

Macam-Macam Lempar Cakram


Atletik ( lempar cakram dan lempar lembing)



Lempar cakram


Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletikCakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 di AthenaYunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.

Cara memegang cakram:
Pegang dengan buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam
Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas.
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
  • Persiapan
    • Berdiri dengan kedua kaki dibuka lebar
    • Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyangganya.
  • Pelaksanaan
    • Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang
    • Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o )
    • Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
  • Penutup
    • Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga badan melonjak ke depan-atas
    • Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
      LEMPAR LEMBING
      Lempar lembing merupakan olahraga perorangan yang termasuk nomor lempar dalam atletik. Tujuan melakukan lomba lempar lembing adalah dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya. Agar dapat melakukan lemparan dengan benar dan menghasilkan lemparan yang sejauh mungkin maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya terlebih dahulu. Lembing dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
      1. bagian utama dilapisi benda keras dan lancip disebut mata lembing.
      2. bagian tengah dengan tali pegangan disebut badan lembing.
      3. bagian pangkal atau belakang lembing disebut ekor lembing.
      1. Ukuran lembing
      No
      Atlet
      Panjang
      Berat
      Lilitan
      1
      Putra
      260cm-270cm
      700gram-800gram
      15cm-16cm
      2
      Putri
      220cm-230cm
      600gram
      14cm-15cm
      2. Gaya Melempar
      Untuk melakukan suatu lemparan diperlikan gaya, yang dimaksud dengan gaya adalah sikap atlet dalam melakukan lemparan. Dalam lempar lembing dikenal dua macam gaya melempar, yaitu :
      1. gaya menyamping (Hopstep)
      2. gaya langkah silang (cross step)
      Teknik Dasar Lempar Lembing
      Untuk melakukan mendapatkan suatu lemparan yang benar, atlet diharapkan dapat menguasai teknik-teknik dasar dengan sempurna dan melakukan gerakan dengan benar. Berikut adalah teknik-teknik dasar dalam lempar lembing :
      1. cara memegang lembing
      a. cara Amerika
      lembing dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari yang berada tepat di belakang lilitan tali pegangan lembing.
      b. cara Finlandia
      lembing di pegang antara jari tengah dan ibu jari yang berada tepat pada belakang lilitan tali pegangan lembing. Sementara itu, letak jari telunjuk lurus kea rah belakang di bawah lembing.
      c. cara pegangan tang
      lembing dipegang dengan telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat dibelakang pegangan (lilitan).
      Pelempar lembing bebas memilih cara memegang lembing mana yang dianggap paling mudah dan menguntungkan baginya untuk melakukan lemparan dengan hasil terbaik.
      2. cara membawa lembing
      membawa lembing adalah cara membawa dimulai saat mengambil awalan sampai saat akan melempar.
      a. tangan pembawa lembing lurus ke belakang serong ke bawah, lembing dipegang di sampingbadan segaris dan menempel pada lengan sedangkan ujung lembing di samping dada.
      b. Tangan pembawa lembing ditekuk 900 , lembing dipegang setinggi telinga dan tepat di atas bahu. Posisi lembing bias horizontal, serong ke atas atau bawah.
      c. Tangan pembawa lembing diangkat sedikit lebih tinggi dari kepala. Posisi lembing mendatar atau serong.
      3. langkah silang (cross step) sebelum melempar
      langkah silang merupakan gaya lempar lembing yang sering digunakan oleh atlet pelempar lembing. Gaya cross step ini berasal dari Finlandia sehingga banyak yang menyebut dengan lempar lembing gaya Finlandia. Cara lempar lembing gaya Finlandia adalah sebagai berikut, setelah langkah awalan terakhir lakukan langkah silang :
      a. langkahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri. Bersamaan itu tangan kanan memegang lembing kemudian turunkan dan serong ke bawah.
      b. Langkahkan kaki kiri ke depan dengan tetap mempertahankan sikap tangan kanan
      c. Lankahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri.
      d. Lankahkan kaki kiri ke depan selebar mingkin saat telapak kaki tepat menginjak tanah, putar pinggan ke depan bersamaan tangan kanan ditarik ke depan atas.
      4. lentingan badan dan tangan saat melempar
      cara melakukannya adalah :
      a. sikap terakhir langkah silang merupakan kelanjutan untuk lempar atau sikap melempar.
      b. Jika pelempar menggunakan tangan kanan, kaki kanan di luruskan ke belakang, kaki kiri berada di depan dan lutut ditekuk.
      c. Siku tangan pembawa lembing ditekuk dan diteruskan memutar badan secara cepat untuk memperoleh lemparan yang baik dan sejauh-jauhnya.
      d. Bersamaan dengan memutar badan ke arah sektor lemparan, lembing dilemparkan dengan cepat.
      5. sikap akhir setelah melempar
      Gerak ikutan atau follow through dilakukan dengn cara :
      a. sikap badan menghadap ke arah lemparan lembing, kaki kanan jatuh ke depan mengganti posisi kiri.
      b. Kaki kiri ke belakang menjaga keseimbangan sedangkan tubuh condong ke depan.
      Melakukan gerak ikutan dalam lempar lembing bertujuan untuk :
      a. membantu kekuatan lemparan.
      b. Menjaga keseimbangan agar badan tidak melalui garis batas.
      ­
      Awalan dan Ayunan
      Teknik yang pertama adalah diawali memegang martil pada tuas dengan menggunakan tangan kiri kemudian ditutup dengan tangan kanan. Posisi kedua ibu jari saling menyilang. Kepala martil boleh ditempatkan di atas tanah sebelah kanan atau dibelakang si pelempar kemudian pelempar dapat mengayunkan martil sebagi ayunan permulaan. Titik terendah dari ayunan permulaan adalah hanya ketika martil melewati bagian kanan dari kaki kanan. 

      Berputar
      Saat martil mencapai titik terendah, pelempar mulai berputar dengan tumit tungkai kiri menjadi poros sampai mengahadap ke arah depan dari lingkaran dan kemudian dilanjutkan dengan memutarnya kembali di atas telapak kaki bagian depan sampai kembali ke arah semula. Tubuh bagian bawah membawa tubuh bagian atas bergerak ke depan, dengan tangan kiri menutup dada, dan selama tungkai bergerak, martilpun terus bergerak. Kaki kanan meninggalkan tanah ketika kaki kiri selesai dengan gerakan tumitny, berat badan dipindahkan ke tungkai kiri dan seterusnya.

      Akhiran
      Sebelum putaran berakhir atau sebelum martil mencapai titik terendah, pelempar mulai menarik martilnya dan mempercepat putaran martil saat bergerak ke arah bawah dan mencoba untuk mempercepat gerakan kedua tungkai dalam upaya mempercepat gerakan kedua tungkai dalam upaya mempercepat putaran tubuh bagian bawah.

      Lemparan
      Lemparan dilakukan dengan meluruskan kedua tungkai dengan kuat, badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang atau dengan posisi tengadah. Ketika martil telah ditempatkan pada dudut trayektorinya, pelempar harus melihat ke arah lemparan, kemudian mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangan kedua matanya mengikuti jalannya martil sebelum mengganti posisi kedua tungkainya.

      =======================================================

      Lapangan Lontar Martil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar